Cara Sistem Pengapian Sepeda Motor

Sistem Pengapian Pengetahuan Dasar
Rangkain Kelistrikan Pada sepeda Motor



Kiming Motor
- Sistem Pengapian Pengetahuan Dasar. Hallo kawan semua di manapun berada semoga dalam kondisi sehat selalu kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu tentang sistem pengapian pada sepeda motor. Sebuah kendaraan tanpa adanya rangakaian kelistrikan mustahil untuk dapat menghidupkan mesin. ketika anda memiliki kendaraan sepeda motor penting untuk tau mengenai ini. 

Pengapian pada sepeda motor berfungsi untuk menghidupkan mesin melalui beberapa tahapan rangkaian kelistrikan, untuk menghasilkan arus listrik menjadi besar ketika melakukan pembakaran bahan bakar dengan percikan api melalui busi. untuk menghasilkan rangakaian tersebut terjadi akibat pergerakan mekanis  pada komponen mesin. dimulai dari putaran Flywheel, hingga rangkaiannya.   

Sistem pengapian mempunyai 2 peran yaitu:
1. Menghasilkan percikan api yang kuat
2. Mengeluarkan percikan api busi dengan pengaturan waktu yang tepat.

Cara Kerja Sistem Pengapian 
Gambaran rangkaian pengapian


1. Menghasilkan Percikan Api yang Kuat
Untuk dapat menghasilkan percikan bunga api yang kuat di perlukan puluhan ribu volt. Voltase yang tinggi dalam beberapa langkah untuk memungkinkan busi membakar bahan bakar dengan energik. Maka rangkaian Output komponennya antara lain: 
• Exciter Coil (Spul) sekitar 10V
• Aki 12V - 12,9V
• CDI Unit sekitar 180V
• Coil dan Busi 20.000V

2. Waktu Pengapian Yang Tepat
Supaya bisa menjalankan mesin. sistem pengapian kudu menyulut campuran udara dan bahan bakar sebelum TMA ( Titik Mati Atas) pada langkah kompresi untuk dapat mencapai puncak ini. Maka sistem rangkaian mengatur waktu pengapian dalam hubungan dengan pergerakan naik turun piston. 

Sistem pengapian secara sederhananya dibagi dalam tiga bagian antara lain:
  1. Rangakaian Listrik Primer: Mengubah pengeluaran voltase primer Pengapian dari Ignition Unit (CDI) menjadi voltase tinggi (voltase sekunder) dengan menggunakan Ignition Coil dan memasok voltase ke busi melalui kabel tegangan tinggi.
  2. Rangkain Listrik Ignition Unit: Terdapat dua cara pemasokan daya ke ignition unit: Sistem pengapian AC-CDI dengan daya yang disuplai oleh sebuah Spul, dan Sistem DC-CDI dengan daya yang disuplai oleh battery.
  3. Rangkaian Pulse Generator: Rangkaian generator pulse (Pulser) Mengirimkan sinyal ke posisi engkol (Voltase) yang dihasilkan oleh generator pulser pengapian ke CDI unit.

Pemeriksaan Kerusakan Dasar
Percikan Api Pada Busi

Gambarannya apabila sebuah busi tidak mengeluarkan percikan api, maka anda harus mencari bagian mana dari ketiga rangakaian listrik pengapian yang bermasalah? sebaiknya periksa komponen secara berurutan contoh: Ignition Coil yang bermasalah sebagaimana kita tahu fungsi coil merubah arus listrik menjadi percikan api, atau Rangkaian listrik pada pulser rusak. hampir kebanyakan sepeda motor mengunakan sistem pengapian seperti ini.

Fungsi rangkaian kelistrikan mengubah tegangan voltase primer pengapian dari ignition coil menjadi voltase tinggi (Voltase Sekunder) dengan menggunakan komponen koil. dan memasok arus voltase ke Busi sebagai arus terakhir.  

Komponen Rangkaian Listrik Primer/Sekunder Pengapian
Berikut ini komponen yang terdapat pada rangkaian listrik primer/sekunder:
  1. CDI
  2. Ignition Coil
  3. Kop Busi
  4. Busi
  5. Masa
Komponen Rangkaian Pemasokan Daya Ignition Unit (CDI)
Komponen - komponen rangkaian pemasokan daya ignition unit berbeda antara sistem pengapian AC-CDI dan DC-CDI. selain itu beberapa komponen berbeda antara satu model dengan model lainnya.

Komponen AC-CDI Ignition System
  • Spul
  • CDI
  • Ignition Switch
  • Kunci Kontak atau Konektor
  • Masa
Komponen DC-CDI Ignition System
  • Battery
  • Sekring/Fuse
  • Kunci Kontak
  • CDI (Ignition Unit)
  • Masa
Komponen Pulse Generator (Pulser)
  • Pulser
  • Flywheel (Magnet
  • Kunci Kontak
  • CDI unit
  • Masa
Demikian postingan mengenai sistem pengapian pengetahuan dasar di olah dari berbagi sumber. dengan penulisan yang ringkas, juga semoga mudah di mengerti - Salam Mekanik.

Komentar